Alhamdulillah, Bedah Karya #2 berhasil dilaksanakan Via Zoom. Pada sabtu, 11 maret 2023. Pukul 20.00-21.45 WIB. Acara dimederatori oleh Ibu Rini. Perlahan dan santai memimpin Acara selama berlangsung.
1. Pembukaan
Acara dibuka dengan tilawah oleh Ibu Nurul Afifah. Beliau membaca pada bagian QS. Al-Baqarah. Beginilah cara mereka membuka aktivitas mereka (Semoga selalu berkah fiksiislami.com).
2. Sambutan Pimpinan Redaksi Fiksi Islami
Saatnya yang ditunggu-tunggu tiba, tanpa membuang waktu sesi selanjutnya adalah bedah Karya #2 oleh Ibu Afifah Afra, selaku pimpinan Redaksi fiksiislami.com. beliau menyampaikan dengan tenang dan mudah difahami oleh peserta Zoom kali ini. Bahkan mereka tidak sabar menunggu pembedahan dari Pimpinan Redaksi itu, namun tetap mengikuti bedah Karya #2 dengan seksama.
Menurut Yeni Mulyati atau yang dikenali dengan sebutan Afifah Afra, sangat mencermati setiap kata dari cerpen tersebut, diksinya bagus hampir disetiap kalimat yang dirangkai oleh penulis. Sehingga jika dibaca remajapun, tidak terdeteksi vulgar. Karena kalimat yang disederhanakan dan kehati-hatian penulis dalam merangkai kalimat.
Pimpinan Redaksi tersebut melihat bahwa cerpen ini menggunakan sudut pandang dari narator, artinya penulis sebagai pencerita. Menurutnya juga, ada dua perspektif untuk membedah cerpen ini. Perspektif pertama, gastrocriticism pada gulali, yang menjadi penggerak pada estetica cerita. Perspektif kedua, pesan moral L68T pada sosok Rhoma (nama samaran saat bedah karya).
Gulali merupakan penghubung antar tokoh. Juga disebut sebagai gastronomi sastra. Yaitu disiplin ilmu dalam sastra yang menjadikan makanan (boga) sebagai suatu yang artistik untuk dibahas. Adanya pemakaian konteks makanan dalam bentuk estetika sastra. Dalam penentuan fenomena dan perjalanan fiksi/plot dalam sebuah cerita.
3. Sambutan Penulis
Tibalah penulis memberi sambutannya, Ibu Ita Djamari. Menurutnya, gulali ini merupakan pengalaman dari lingkungan penulis yang dimodifikasi dan rekayasa. Penulis mengaku bahwa tidak mau menuliskan cerita ini secara terangan/vulgar, khawatir akan disalah nilai oleh pembaca. terutama dari kawula muda dan remaja. Dibuatnya Cerpen ini untuk menyampaikan bahwa jalan pulang itu selalu ada. Penulis juga mengatur terimakasih kepada #fiksiislami.com dan semuanya karena telah mengangkat gugali sebagai bedah Karya #2.
"Alhamdulillah. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan tim redaksi Filmi kepada Gulali untuk dibedah tadi malam.
Saya masih merasa seperti mimpi. Senang sekali. Alhamdulillah. Kritik dan masukan yang diberikan sangat bermanfaat. Yang saya cari selama ini, sepertinya Gulali ini masih kurang, akhirnya terjawab pada bedah cerpen tadi malam. Masya Allah.
Terima kasih juga untuk teman-teman yang sudah membaca dan memberikan apresiasi.
Acara ini memberikan suntikan yang besar bagi saya" begitu tutur penulis.
4. Tanya Jawab cerpen Gulali dan reward peserta terpilih
Peserta yang terdiri dari dua puluh delapan ini begitu antusias mengikuti acara, sehingga tampak beberapa Peserta yang rise hand bertanya, bahkan mengutarakan pendapatnya. Seperti ada Asnani Ummu Afra, Riawani Elyta, Umma Asri dan Amnina, Uda Agus, dkk. Bedah karya ini ada reward, maka Asnani Ummu Afra adalah penerima rewardnya karena salah satu peserta terpilih.
Setelah sesi Question dan Answer (Q&A), host akan menutup acara, namun sebelum itu, foto bersama adalah kewajiban dalam via zoom. Untuk tahu lebih jelas bagaimana cerita cerpen ini, bisa langsung kunjungi dan klik serta baca disini ....
Oh iya, karena saya juga penulis disini, jangan lupa baca cerpen saya yang sempat lolos seleksi dan tayang disini. jenis rubrik cerpen anak yang berjudul Hadiah Untuk Nisa. Sahabat fiksiislami.com untuk share, kunjungi dan berselancar di situs ini. Agar semakin dikenal dan bermanfaat untuk semua. Terima kasih
Demikian liputan bedah Karya #2 kali ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar