1. Pasangan keluarga Bahagia dari prinsip “saling berbagi”
Pasangan
keluarga Bahagia, salah satunya melalui prinsip saling berbagi atau terus
berbagi tanpa henti. Selain karena prinsip dalam berumahtangga juga sebagai
amal shaleh diakhirat kelak.
Pernikahan adalah bagian dari fitrah kehidupan kemanusiaan. Semua manusia memiliki fitrah untuk berpasangan. Maka agama memberikan legalitas hubungan seseorang dengan pasangan hidupnya melalui proses pernikahan.
Dalam sebuah pernikahan terdapat dimensi ketuhanan dan kemanusiaan. Dimensi ketuhanan karena menikah adalah tuntutan agama yang berasal dari Allah dan dicontohkan oleh Suri tauladan kita, yaitu Rasul saw. Sedangkan dimensi kemanusiaan karena menikah adalah penyaluran fitrah dan potensi manusiawi.
Dalam kehidupan sehari-hari, suami istri memang seharusnya berusaha saling memberikan yang terbaik pada pasangannya. Apalagi jika dilihat dari misi dan visi awal sebelum menikah, yang intinya bertujuan ibadah kepada Allah. Dengan menjalankan segala tanggung jawab. Hingga menjadi keluarga Sakinah Mawaddah wa Rahmah. Salah satu prinsip "terus berbagi" yang harus dipupuk dan berkembang dengan baik.
Dalam
kehidupan berumah tangga harus ada prinsip “saling berbagi” atau "terus
berbagi”. Suami tidak akan melupakan istri ketika dia mendapatkan kenikmatan.
Baik berupa ilmu maupun materi. Bahkan istri adalah orang yang pertama yang
mendapatkannya.
Hal
ini wajar. Karena memang istri berhak mendapatkan kenikmatan tersebut, selain
karena nafkah lahir juga karena kesadaran dan jiwa berbagi suami yang besar.
Selalu menyertakan istri disetiap sudut kehidupan. Menganggap ada dan tidak
pernah membelakanginya, dengan selalu berbagi dan terus berbagi.
Begitu juga sebaliknya. Istri selalu bahagia dan senang melayani suami. Berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan. Bukan menuntut dari pasangan.
Jika suami istri selalu memberikan yang terbaik, maka mereka akan mendapatkan pula dari pasangannya. Namun jika suami dan istri lebih mendahulukan menuntut dari pasangan, maka mereka tidak akan mendapatkan. Sikap menutut ditunaikan hak pasangan, merupakan sebentuk pengingkaran dari konsekuensi cinta kasih. Sesungguhnya cinta itu memberi bukan menuntut diberi. baca dibuku ini.
keluarga
bahagia adalah keluarga sakinah. Keluarga sakinah memiliki suasana yang damai,
tenang, tentram, aman, nyaman, sejuk, penuh cinta, kasih dan sayang. Inilah
keluarga yang saling menerima, saling memberi, saling memahami dan saling
membutuhkan. Keluarga yang saling menasehati, saling menjaga, saling
melindungi, dan saling berbaik sangka. Keluarga yang saling memaafkan, saling
mengalah, saling menguatkan dalam kebaikan, saling mencintai, saling
merindukan, dan saling mengasihi. Keluarga yang diliputi oleh suasana jiwa
penuh kesyukuran, yang terhindar dari penyelewengan dan kerusakan yang maraknya
berlaku saat ini (perceraian dan perselingkuhan). Na’uzubillah. Semoga kita
dijauhkan perkara seperti itu.
Seharusnya bersikap lemah lembut ke pasangan dan keluarga. Berbakti kepada orangtua juga merupakan satu keteladanan. Sehingga anak-anak bisa melihat bagaimana orangtuanya bersikap kepada kakek dan neneknya. Baca juga disini
Dengan
bersikap lemah lembut kepada pasangan dan keluarga juga akan menghasilkan
pribadi-pribadi tawadhu yang doanya diijabah oleh Allah. Aamiin.
2. 2. Prinsip keluarga Bahagia saling berbagi hingga kesurga
Nabi Muhammad saw. mengajarkan umatnya untuk menikah. Beliau memberikan contoh dengan melakukan pernikahan. Didalam pernikahan perlu kelanggenan sehingga hak dan kewajiban bisa tertunaikan. Salah satunya dengan prinsip “saling berbagi” atau “terus berbagi” sepanjang berumahtangga.
Ketika
salah satu dari pasangan suami istri menghadap sang Ilahi, maka situasi sudah
berbeda. Mulai dari aktivitas harian yang tanpa pasangan sampai kepada
mental baja yang harus disiapkan. Ketika
harus pergi dan tidak bisa bersama lagi. Saat harus pergi telah meninggalkan
kebaikan yang sangat banyak kepada pasangan dan menjadi kenangan yang indah
baginya serta sebagai bekal untuk menjemput kenikmatan di akhirat. Allah swt.
berfirman:
قُلۡ
إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمۡۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ
إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
. ( الجُمُعَةِ : ٨ )
"Katakanlah,
"Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu,
kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui yang gaib dan
yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
(Al-Jumuah: 8).
Bahwasanya
setiap yang bernyawa pasti akan mati. Mati merupakan jalan untuk menemui sang
Ilahi yang tidak harus ditakuti. Pasangan suami istri yang baik, akan saling
mempersiapkan bekal akhirat selama berumahtangga. Bekal amal sholeh yang akan
dihadapkan kepada Rabnya.
Suami istri yang berpegang pada prinsip tersebut maka dalam setiap kesempatan ingin terus berbagi ilmu dan pikiran, tenaga dan kekuatan, harta dan pelayanan, jiwa dan perasaan yang dapat menyenangkan serta meringankan beban pasangan. Berusaha sebisa mungkin menjadi pribadi muslim, keluarga muslim, dan masyarakat muslim yang baik.
Suami
istri yang menyadari bahwa hidup bersama pasangan yang dicintai di dunia ini
hanya sebentar bukan selamanya, maka selalu ingin membuatnya senang dengan
memberikan apapun yang dimiliki dan meninggalkan semua perilaku yang berkesan
negatif agar saat tiba harus berpisah dan tidak bisa kembali lagi tidak ada
penyesalan dan dapat meninggalkan kenangan yang indah bagi pasangannya.
Bahkan
ada suami yang tidak mau menikah lagi hanya karena dia mengingat kebaikan
istrinya. Ada istri yang tidak menikah lagi karena mengingat kebaikan suaminya.
Butuh proses lama untuk bisa move on. Rasa cinta dan kasih sayang mereka saling
melebur hingga salah satunya dihadapkan ke Ilahi. Cinta sampai surga.
Suami
istri yang sudah merasakan betapa nikmatnya kebahagiaan bersama pasangan di
dunia, mereka tidak akan menunda berbuat baik kepada pasangan bahkan selalu
bersama meningkatkan ibadah kepada Allah swt. agar bisa bersama-sama pula merasakan
kebahagiaan tertinggi yang abadi di hari akhirat. Allah berfirman :
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
"Bersegeralah
kalian menuju ampunan Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan
bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 133)
Pasangan
suami istri yang terus berbagi, mengharapkan aktivitas mereka menjadi amal
sholeh dan mencapai ketaqwaan.
Rasulullah
saw. bersabda:
بَادِرُوا
بالأَعْمَالِ سَبْعًا، هَلْ تَنْتَظِرُونَ إلا فَقْرًا مُنسيًا، أو غِنًى مُطْغِيًا،
أو مَرَضًا مُفْسِدًا، أو هَرَمًا مُفَنِّدًا، أو مَوْتًا مُجْهِزًا، أو الدَّجَالَ
فَشَرُّ غَائِبٍ يُنْتَظَرُ، أو الساعةَ فالساعةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ .( رواه الترمذى
)
"Bersegeralah
kalian melaksanakan amal shaleh karena tujuh hal: Apakah kalian hanya menanti
kefakiran yang melupakan, atau kekayaan yang menyesatkan, atau sakit yang
merusakkan, atau ketuaan yang melemahkan, atau kematian yang mendadak, atau
Dajjal, yang merupakan seburuk-buruk hal ghaib yang akan datang, ataukah hari
kiamat, sedang hari kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit." (HR
At-Tirmidzi)
Pasangan
suami istri selalu ingat tujuh perkara sebelum datangnya tujuh perkara.
Mengingatkan pasangan jika kualitas ibadah mulai menurun.
Suami
dan istri para salafus shaleh sudah terbiasa bahkan gemar berbuat baik dan
berbagi kepada pasangan, maka mereka senang dan tidak perlu dipaksa untuk
membahagiakan pasangannya. Hendaknya pasangan suami istri lain juga seperti itu,
gemar berbuat baik dan sadar berbagi dalam berumah tangga.
Abdullah
bin Mubarak berkata:
"Sesungguhnya
orang-orang shalih terdahulu, mereka terbiasa melakukan kebaikan secara
spontan, sedangkan diri kita ini nyaris tidak terbiasa (berbuat kebajikan) melainkan
harus dengan paksaan. Karena itu sepatutnya kita memaksa diri kita (agar
terbiasa melakukan kebaikan)."
Masyaallah…
berbahagialah dengan hidayah dan tuntutan Ilahi yang selalu menjaga dan
mengawasi kita.
Sobat
blogger…
Untuk
selalu memiliki informasi seputar keluarga Indonesia dan Keluarga Muslim, bisa
langsung kunjungi dan Klik disini. Kita senantiasa
dihidangkan dengan artikel ilmu pendidikan dan kehidupan berumah tangga. Harus semangat
menjadi keluarga pembelajar sehingga menjadi pasangan yang bertumbuh kembang
sehat dalam penjagaan Ilahi. Semoga bermanfaat.
#BlogCompetitionChanelMuslim.com2023
#Chanelmuslim.com
#https://budakmelayumeranti.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar